Friday 1 March 2013

Pengenalan Peralatan Jaringan dan Teknik Pengabelan

Friday 1 March 2013

1. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan Komputer mempunyai definisi yaitu sekumpulan komputer beserta perangkat-perangkat lain sebagai pendukung komputer yang saling terhubung satu sama lain dalam satu kesatuan. Media jaringan komputer bisa tanpa kabel dan bisa melalui kabel, hal ini memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi, misalnya data atau dokumen, dapat mencetak melalui printer yang sama di dalam satu jaringan yang sama, dapat saling berkomunikasi antara pengguna satu dengan lainnya (email, chatting), untuk mengakses informasi (web browsing).


2. Perangkat Jaringan
Agar komputer dapat saling terhubung, maka diperlukan perangkat yang menghubungkan 2 komputer atau lebih. Perangkat-perangkat tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut :
-   PC (Personal Komputer)
-   Network Interface Card (NIC)
-   Media (kabel dan Non Kabel atau Wireless)
-   Konsentraktor (Hub/Switch)
a. Network Interface Card (NIC)
Network Interface Card adalah: Card penghubung PC dengan jaringan, sehingga memungkinkan komputer anda untuk terkoneksi ke sebuah jaringan komputer. Bentuk yang paling umum dari NIC adalah ethernet – metode yang sangat cepat dalam mentranfer data antara komputer. NIC memungkinkan sebuah komputer untuk memberi dan mengambil informasi dari komputer lain yang ada di jaringan yang sama – dapat berupa Internet atau pun Local Area Network (LAN).
Gambar Network Interface Card (NIC)
b. Kabel Local Area Network (LAN)
Pertama kali LAN menggunakan kabel “coaxial”. Kemudian, kabel “twisted pair” yang digunakan dalam sistem telepon telah mampu membawa frekuensi yang lebih tinggi dan dapat mendukung trafik LAN. Dan saat ini, kabel fiber optik telah tampil sebagai pilhan kabel berkecepatan sangat tinggi.
Local Area Network (LAN) menggunakan empat jenis kabel yaitu :
-  Koaksial
Kabel koaksial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk lan sudah tidak mendukung koneksi kabel koaksial.

Gambar Kabel Koaksial
-  Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.

Gambar Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
-  Shielded Twisted Pair (STP)
Shielded twisted pair adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.

Gambar Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
-  Fiber Optik
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.

Gambar Kabel Fiber Optik
c. Hub dan Switch
Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.
Switch Sebuah alat yang menyaring atau filter dan melewatkan (mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs.
Dalam dunia jaingan koneksi, secara fisik atau yang biasa disebut phisical topolgy terdapat beberapa tipe dianaranya yaitu :
-  Topologi Bus

Gambar Topologi Bus
-  Topologi Ring

Gambar Topologi Ring
-  Topologi Start

Gambar Topologi Start
Percobaan Membuat Kabel Cross
  1. Mintalah kabel UTP, konektor RJ-45 dan Tang Crimping pada dosen atau asisten praktikum, dengan memakai peralatan yang ada buatlah kabel UTP dengan bentuk penampung straight cable dan cross cable.
  2. Mintalah peralatan cable tester pada dosen atau asisten praktikum, selanjutnya lakukan pengetesan koneksi terhadap kabel yang anda buat test bagus. Ulangi pembuatan kabel jika hasil test tidak bagus.
  3. Hubungkan 2 komputer dengan memakai teknologi peer to peer. Koneksi langsung dua komputer, gunakan kabel cross over! (Percobaan 1, 2 dan 3 sudah dikerjakan pada praktikum minggu lalu).
  4. Catat langkah-langkah praktikum yang anda kerjakan.
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP,  Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester, contoh gambarnya seperti dibawah ini :

Langkah-langkah untuk membuat kabel cross
  • Kupas bagian ujung kabel UTP dengan menggunakan Crimping tools tetapi jangan terlalu panjang kira-kira 2 cm.

  • Buka pilinan kabel, kemudian luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B. Untuk urutan warna kabel tipe cross seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar Urutan Pengabelan Cross
  • Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabelnya. Kemudian masukan kabel  yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, pastikan semua kabel  dalam keadaan posisi benar.
  • Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada  konektor RJ-45 sudah menggigit ujung kabel. Gambar dibawah ini hasil yang benar dan yang salah.
Kesimpulan Praktikum
Untuk kesimpulan dari hasil praktikum modul pertama dapat di ambil kesimpulan bahwa untuk pengkabelan terdapat dua tipe yaitu tipe cross dan straight, namun dalam praktek hanya membuat kabel tipe cross.
Sumber :
Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.


Keuntungan struktur kabel :
  1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.
  2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi.
  3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik.
  4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
  5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisional.
  6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru.
  7. Cocok untuk bangunan yang bersifat permanen.
Kelemahan struktur kabel :
          Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Struktur kabel sangat diperlukan karena beberapa hal berikut  :
1.      Memberikan fleksibilitas.
2.      Mendukung lingkungan yang beragam.
3.      Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4.      Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.
Elemen – elemen struktur kabel yaitu :
1.        Horizontal Cabling
2.        Backbone Cabling
3.        Area Kerja(WA)
4.        Ruang Telekomunikasi(TR)
5.        Peralatan Ruangan
6.        Entrace Facilities
7.        Administration(TIA/EIA-606)
SUSUNAN PERKABELAN PADA JARINGAN KOMPUTER
  1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4 twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
  2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
  3. Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  4. Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  5. Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11 bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
  6. Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power secara terpisah.
             Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung penggunaan hardware selain PC dalam jaringan.
- See more at: http://ridobudiman.blogspot.com/2013/02/structured-cabling.html#sthash.AWqNRh9V.dpuf
Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.


Keuntungan struktur kabel :
  1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.
  2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi.
  3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik.
  4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
  5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisional.
  6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru.
  7. Cocok untuk bangunan yang bersifat permanen.
Kelemahan struktur kabel :
          Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Struktur kabel sangat diperlukan karena beberapa hal berikut  :
1.      Memberikan fleksibilitas.
2.      Mendukung lingkungan yang beragam.
3.      Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4.      Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.
Elemen – elemen struktur kabel yaitu :
1.        Horizontal Cabling
2.        Backbone Cabling
3.        Area Kerja(WA)
4.        Ruang Telekomunikasi(TR)
5.        Peralatan Ruangan
6.        Entrace Facilities
7.        Administration(TIA/EIA-606)
SUSUNAN PERKABELAN PADA JARINGAN KOMPUTER
  1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4 twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
  2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
  3. Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  4. Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  5. Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11 bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
  6. Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power secara terpisah.
             Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung penggunaan hardware selain PC dalam jaringan.
- See more at: http://ridobudiman.blogspot.com/2013/02/structured-cabling.html#sthash.AWqNRh9V.dpuf
Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.


Keuntungan struktur kabel :
  1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.
  2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi.
  3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik.
  4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
  5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisional.
  6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru.
  7. Cocok untuk bangunan yang bersifat permanen.
Kelemahan struktur kabel :
          Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Struktur kabel sangat diperlukan karena beberapa hal berikut  :
1.      Memberikan fleksibilitas.
2.      Mendukung lingkungan yang beragam.
3.      Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4.      Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.
Elemen – elemen struktur kabel yaitu :
1.        Horizontal Cabling
2.        Backbone Cabling
3.        Area Kerja(WA)
4.        Ruang Telekomunikasi(TR)
5.        Peralatan Ruangan
6.        Entrace Facilities
7.        Administration(TIA/EIA-606)
SUSUNAN PERKABELAN PADA JARINGAN KOMPUTER
  1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4 twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
  2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
  3. Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  4. Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  5. Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11 bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
  6. Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power secara terpisah.
             Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung penggunaan hardware selain PC dalam jaringan.
- See more at: http://ridobudiman.blogspot.com/2013/02/structured-cabling.html#sthash.AWqNRh9V.dpuf
Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.


Keuntungan struktur kabel :
  1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.
  2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi.
  3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik.
  4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
  5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisional.
  6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru.
  7. Cocok untuk bangunan yang bersifat permanen.
Kelemahan struktur kabel :
          Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Struktur kabel sangat diperlukan karena beberapa hal berikut  :
1.      Memberikan fleksibilitas.
2.      Mendukung lingkungan yang beragam.
3.      Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4.      Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.
Elemen – elemen struktur kabel yaitu :
1.        Horizontal Cabling
2.        Backbone Cabling
3.        Area Kerja(WA)
4.        Ruang Telekomunikasi(TR)
5.        Peralatan Ruangan
6.        Entrace Facilities
7.        Administration(TIA/EIA-606)
SUSUNAN PERKABELAN PADA JARINGAN KOMPUTER
  1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4 twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
  2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
  3. Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  4. Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  5. Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11 bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
  6. Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power secara terpisah.
             Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung penggunaan hardware selain PC dalam jaringan.
- See more at: http://ridobudiman.blogspot.com/2013/02/structured-cabling.html#sthash.AWqNRh9V.dpuf
Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.


Keuntungan struktur kabel :
  1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.
  2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi.
  3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik.
  4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
  5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisional.
  6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru.
  7. Cocok untuk bangunan yang bersifat permanen.
Kelemahan struktur kabel :
          Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Struktur kabel sangat diperlukan karena beberapa hal berikut  :
1.      Memberikan fleksibilitas.
2.      Mendukung lingkungan yang beragam.
3.      Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4.      Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.
Elemen – elemen struktur kabel yaitu :
1.        Horizontal Cabling
2.        Backbone Cabling
3.        Area Kerja(WA)
4.        Ruang Telekomunikasi(TR)
5.        Peralatan Ruangan
6.        Entrace Facilities
7.        Administration(TIA/EIA-606)
SUSUNAN PERKABELAN PADA JARINGAN KOMPUTER
  1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4 twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
  2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
  3. Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  4. Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  5. Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11 bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
  6. Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power secara terpisah.
             Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung penggunaan hardware selain PC dalam jaringan.
- See more at: http://ridobudiman.blogspot.com/2013/02/structured-cabling.html#sthash.AWqNRh9V.dpuf
Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.


Keuntungan struktur kabel :
  1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.
  2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi.
  3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik.
  4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
  5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisional.
  6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru.
  7. Cocok untuk bangunan yang bersifat permanen.
Kelemahan struktur kabel :
          Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Struktur kabel sangat diperlukan karena beberapa hal berikut  :
1.      Memberikan fleksibilitas.
2.      Mendukung lingkungan yang beragam.
3.      Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4.      Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.
Elemen – elemen struktur kabel yaitu :
1.        Horizontal Cabling
2.        Backbone Cabling
3.        Area Kerja(WA)
4.        Ruang Telekomunikasi(TR)
5.        Peralatan Ruangan
6.        Entrace Facilities
7.        Administration(TIA/EIA-606)
SUSUNAN PERKABELAN PADA JARINGAN KOMPUTER
  1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4 twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
  2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
  3. Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  4. Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  5. Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11 bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
  6. Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power secara terpisah.
             Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung penggunaan hardware selain PC dalam jaringan.
- See more at: http://ridobudiman.blogspot.com/2013/02/structured-cabling.html#sthash.AWqNRh9V.dpuf
Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.


Keuntungan struktur kabel :
  1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.
  2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi.
  3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik.
  4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
  5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisional.
  6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru.
  7. Cocok untuk bangunan yang bersifat permanen.
Kelemahan struktur kabel :
          Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Struktur kabel sangat diperlukan karena beberapa hal berikut  :
1.      Memberikan fleksibilitas.
2.      Mendukung lingkungan yang beragam.
3.      Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4.      Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.
Elemen – elemen struktur kabel yaitu :
1.        Horizontal Cabling
2.        Backbone Cabling
3.        Area Kerja(WA)
4.        Ruang Telekomunikasi(TR)
5.        Peralatan Ruangan
6.        Entrace Facilities
7.        Administration(TIA/EIA-606)
SUSUNAN PERKABELAN PADA JARINGAN KOMPUTER
  1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4 twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
  2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
  3. Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  4. Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  5. Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11 bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
  6. Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power secara terpisah.
             Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung penggunaan hardware selain PC dalam jaringan.
- See more at: http://ridobudiman.blogspot.com/2013/02/structured-cabling.html#sthash.AWqNRh9V.dpuf

0 comments:

Post a Comment

 
Kotak Hitam © 2008. Design by Pocket