Tuesday 3 January 2012

Malam Romansa Rodester

Tuesday 3 January 2012
Personel Rodester
Pada tulisan kali ini, saya akan memposting sebuah tulisan berupa "Feature" yang menceritakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan di kampus saya, yaitu Universitas Negeri Padang.
 Tanpa sebuah kepalsuan,
guru artinya ibadah.
Tanpa sebuah kemunafikan,
Semua guru berikrar mengabdi kemanusiaan.
Tetapi dunianya ternyata tuli. Setuli batu.
Tidak berhati.
…….
"Bolehkan kami bertanya,
apakah artinya bertugas mulia
ketika kami hanya terpinggirkan
tanpa ditanya, tanpa disapa?
Kapan sekolah kami lebih baik dari kandang ayam?

Itulah potongan puisi Kapan Sekolah Kami Lebih Baik dari Kandang Ayam, karya Prof. Winarno Surahman, yang dibawakan oleh Pembantu Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Drs. Andria Catri Thamsin, M.Pd dalam rangkaian acara Pagelaran Bigband Orchestra, Romanza D’Sendranina, Kamis (8/12), di Pendopo FBS. Dengan penuh penghayatan, Andria mampu membuat penonton terpana. Sesekali tertawa, marah, dan sedih seakan-akan mau menangis. Riuh tepuk tangan dari ratusan pasang tangan penonton terdengar disela-sela pembacaan puisi tersebut. Spontan kemudian kembali diam untuk menyimak lanjutan pembacaan puisi tersebut. Kemudian dari depan panggung, muncul sosok pemuda berpenampilan guru dengan sepeda ontelnya. Pemuda itu terus memperagakan adegan layaknya seorang guru, sembari Andria beraksi di atas panggung.
Pembacaan puisi semakin khidmat diiringi alunan musik yang dibawakan oleh personel Rodester (panggilan untuk mahasiswa progam musik TM 2009) yang berjumlah 111 personel. Gesekan biola, petikan gitar, dan permainan piano berpadu membentuk alunan indah mendukung puisi Andria. Jelang sekitar 10 menit gemuruh tepuk tangan terdengar dari seluruh penjuru Pendopo yang semakin padat oleh penonoton, tanda pembacaan puisi berakhir. Malam semakin larut, tetapi penonton tak hentinya penasaran apa yang akan tampil selanjutnya dari acara konser musik itu.

Berbagai kolaborasi berlangsung antara dosen dan mahasiswa Jurusan Seni Drama, Tari, dan Musik TM 2009 itu. Selain musikalisasi puisi, dari mahasiswa juga menampilkan nyanyian dari berbagai genre, mulai dari minang, pop, dangdut, jazz hingga rock. Beberapa judul lagu yang dimainkan adalah Surek dari Rantau, Bukan Cinta Biasa, This Love, Cindai, Sweet Child o’Mine, Sang Dewi dan banyak lagu lainnya. Diantara lagu yang dinyanyikan tersebut sesekali menampilkan penari latar yang merupakan gabungan antara mahasiswa Sendratasik TM 2008 hingga 2010.
Salah seorang personel, Hendri Ardianto mengatakan bahwa ia dan teman-teman satu jurusan telah berusaha keras demi terlaksananya kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa latihan telah dimulai sejak awal perkuliahan pada September lalu. Dimulai dari latihan perorangan, berkelompok, kemudian selanjutnya mereka bergabung. “Kebersaman dan perjuangan kami sangat terasa disini,” ujarnya, Kamis (8/12).
Ketika ditanya tentang kesannya mengenai acara ini, Hendri mengaku sangat lega, puas, dan sudah mencapai apa yang diharapkan. Meskipun ada kesalahan kecil saat penampilan, tak membuat Hendri dan kawan-kawan kehilangan kekompakannya. Dengan pasti, mereka tetap terampil memainkan karya mereka. Selain itu, tambahnya, dengan adanya kegiatan ini mereka bisa belajar untuk tampil lebih berani di hadapan orang banyak. Ia juga mengharapkan acara yang akan diestafetkan kepada angkatan 2010 ini dapat lebih baik lagi dari yang sebelumnya. “Semoga Sendratasik 2010 nanti akan lebih heboh lagi dari ini,” harapnya, Kamis (8/12).
Acara yang berlangsung selama empat setengah jam ini pun berakhir pada pukul 23.30 WIB. Pertunjukan diakhiri dengan sebuah lagu khusus ciptaan Pembinaan Kegiatan , Erfan Lubis yang beerjudul Entah Kapan Lagi. Seluruh personel bergabung ditengah panggung dan bernyanyi bersama. Simpul senyum terus mereka ukir sambil bernyanyi seolah tak ingin mengakhirinya. Namun ketika lagu berakhir dan semua personel memberi hormat, tepuk tangan penonton bergemuruh hebat tanda acara usai.

 Entah kapan lagi kita dapat bersama begini..


Jefri Rajif, Desember 2011

0 comments:

Post a Comment

 
Kotak Hitam © 2008. Design by Pocket